Menanti Di Barzakh 11:40 PM


Ku Merintih, Aku Menangis,
Ku Meratap, Aku Mengharap,
Ku Meminta Di Hidupkan Semula,
Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata,

Perjalanan Rohku,
Melengkapi Sebuah Kembara,
Singgah Di Rahim Bonda,
Sebelum Menjejak Ke Dunia,
Menanti Di Barzakh,
Sebelum Berangkat Ke Mahsyar,
Diperhitung Amalan,
Penentu Syurga Atau Sebaliknya,

Tanah Yang Basah Berwarna Merah,
Semerah Mawar Dan Jugak Rindu,
Tujuh Langkah Pun Baru Berlalu,
Seusai Talkin Penanda Syahdu,
Terang Dan Damai Di Pusaraku,
Nisan Batu Menjadi Tugu,
Namun Tak Siapa Pun Tahu Resah Penantianku,

Terbangkitnya Aku Dari Sebuah Kematian,
Seakan Ku Dengari,
Tangis Mereka Yang Ku Tinggalkan,
Kehidupan Di Sini Bukan Satu Khayalan,
Tetapi Ia Sebenar Kejadian,

Kembali Oh Kembali,
Kembalilah Ke Dalam Diri,
Sendirian Sendiri,
Sendiri Bertemankan Sepi,
Hanya Kain Putih Yang Membaluti Tubuhku,
Terbujur Dan Kaku,
Jasad Di Dalam Keranda Kayu,

Ajal Yang Datang Di Buka Pintu,
Tiada Siapa Yang Memberitahu,
Tiada Siapa Pun Dapat Hindari,
Tiada Siapa Yang Terkecuali,
Lemah Jemari Nafas Terhenti,
Tidak Tergambar Sakitnya Mati,
Cukup Sekali Jasadku Untuk Ku Mengulangi,

Jasad Berdenyut Kencang,
Menantikan Malaikat Datang,
Menggigil Ketakutan Gelap Pekat Di Pandangan,
Selama Ini Di Ceritakan,
Kini Aku Merasakan,
Di Alam Barzakh Jasad Di Kebumikan,

Ku Merintih, Aku Menangis,
Ku Meratap, Aku Mengharap,
Ku Meminta Di Hidupkan Semula,
Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata.

0 comments: